Bursa Pagi: Asia Dibuka Menghijau, Dukung IHSG Keluar dari Tekanan Jual
Monday, April 29, 2024       08:28 WIB

Ipotnews - Mengawali sesi perdagangan pekan terakhir April 2024, Senin (29/4), bursa saham Asia dibuka menguat. Investor bersiao menjelang rapat Federal Reserve AS pekan ini, setelah rilis indikator inflasi AS yang lebih panas, Jumat lalu.
Data harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS, tidak termasuk makanan dan energi, pada Maret lalu naik 2,8% (yoy), melebihi ekspektasi 2,7%. Belanja personal naik 0,8% melebihi estimasi 0,7%.
Di Asia, indeks pembelian manajer (PMI) resmi China untuk periode April akan dirilis Selasa besok. Jepang juga akan merilis data produksi industri dan penjualan ritel periode Maret pada hari yang sama.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,55%. Indeks berlanjut naik 0,5% (37,8 poin) menjadi 7.613,7 pada pukul 8:20 WIB.
Pada jam yang sama indeks Kospi, Korea Selatan meningkat 0,72% ke posisi 2.675,47, setelah dibuka naik 0,63% dan Kosdaq melaju 0,94%.
Bursa saham Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berusaha bangkit setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan anjlok 1,67% ke level 7.036. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange ambles 2,64% ke level 20.31.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan jual namun berpeluang kembali menguat untuk menembus level 7.100. Secara teknikal, pergerakan indeks akhir pekan lalu telah menembus level Moving Average-200, sehingga berpeluang berbalik arah. Namun indeks berisiko turun lebih dalam jika tak mampu bertahan di atas level 7.000.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, bursa Wall Street yang ditutup menguat memberikan peluang yang sama terhadap Bursa saham Indonesia untuk menghijau pada hari ini. Rilis laporan keuangan kuartalan turut mewarnai pergerakan IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan rentang support 7.100 dan resistance 7.230.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street menutup pekan lalu dengan menguat, didukung kenaikan harga saham  megacaps  dan rilis data inflasi yang moderat .  Rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3% pada Maret lalu, sejalan dengan ekspektasi. Secara tahunan, inflasi PCE Maret naik 2,7%, sdeikit di atas ekspektasi 2,6%. Rilis data sehari sebelumnya menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal I. Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun menjadi 4,6630%.
Enam dari 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir lebih tinggi, dipimpin kenaikan sektor layanan komunikasi, teknologi, konsumer dan material. Saham Alphabet melambung 10%. Investor menyambut dividen, program  buyback  saham senilai USD70 miliar, dan kinerja kuartal I induk Google yang lebih baik dari perkiraan. Microsoft melonjak 1,8%. Amazon.com dan Nvidia melesat 3,4%dan 5,8%. Meta Platforms menguat 0,4%. Tapi Apple dan Tesla turun 0,3% dan 1,1%. Intel rontok 9,1%. Exxon Mobil ambles hampir 3%
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,40% (53,86 poin) ke 38.239,66.
  • S&P 500 melaju 1,02% (51,54 poin) ke posisi 5.099,96.
  • Nasdaq Composite melompat 2,03% (316,14 poin) ke level 15.927,9.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu di zona hijau, dikatrol kenaikan harga saham sektor perbankan dan industri. Sektor teknologi mendapat dukungan dari reli saham tekno megacaps di AS, dan kenaikan inflasi di AS yang moderat. Ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni didukung oleh laporan ECB yang mengungkapkan berlanjutnya stagnasi pinjaman zona euro dan pemangkasan ekspektasi konsumen.
Indeks STOXX 600 melonjak 1,2%, dengan kenaikan mingguan 1,8%, terbesar sejak akhir Januari. Konstruksi dan material memimpin kenaikan sektoral melesat 2,1%, saham Saint Gobain's melesat 6,9%. Indeks sektor perbankan menyentuh level tertinggi sembilan bulan, terangkat lompatan 6,1% saham NatWest, Inggris. Sektor industrial melonjak 1,8%, Wartsila, Finlandia yang melejit 11,4%, dan Thyssenkrupp, Jerman melesat 6,2%. Sektor teknologi melonjak 1,9%, didukung hasil kuartalan yang optimis dari Microsoft dan Alfabet.
  • DAX 40 Jerman melonjak 1,36% (243,73 poin) ke level 18.161,01.
  • FTSE 100 Inggris meningkat 0,75% (60,97 poin) menjadi 8.139,83.
  • CAC 40 Prancis melaju 0,89% (71,59 poin) ke posisi 8.088.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup menguat. Penguatan dolar didukung oleh data inflasi AS yang naik moderat secara tahunan sejalan dengan eksepektasi, memberi sedikit kelegaan di tengah kekhawatiran stagflasi. Rilis indeks PCE AS naik 0,3% pada Maret lalu, sejalan dengan ekspektasi. Data tersebut menegaskan ekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan menunda pemotongan suku bunga hingga akhir tahun ini.
Dolar melonjak ke level tertinggi baru dalam 34 tahun terhadap yen. Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan suku bunga stabil pada akhir rapat kebijakan, meski mengisyaratkan kenaikan suku bunga di masa depan. Euro dan poundsterling juga melemah terhadap dolar AS, namun menguat terhadap yen. Indeks dolar (Indeks DXY) naik 0,32% menjadi 105,93.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0693

-0.0037

-0.34%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

158.33

2.6800

+1.72%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2493

-0.0021

-0.17%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,210

22.500

+0.14%

3:52 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2465

0.0066

+0.09%

2:57 PM

Sumber : Bloomberg.com, 26/4/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea akhir pekan lalu ditutup lebih tinggi, didukung ketegangan di Timur Tengah. PM Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan apa pun keputusan hasil penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional tidak akan mempengaruhi Israel, tetapi akan "menjadi preseden yang berbahaya." Tapi dolar AS yang kuat dan data inflasi AS yang moderat merusak ekkspektasi penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.
Inflasi AS mencapai 2,7% yoyo pada Maret lalu, setelah kenaikan 2,5% di Februari. Kenaikan bulanan secara umum sejalan dengan ekspektasi ekonom. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa pertumbuhan PDB AS kuartal I bisa direvisi lebih tinggi, dan inflasi akan mereda. Ada sejumlah faktor "aneh" yang membuat perekonomian berada pada titik terlemahnya dalam hampir dua tahun.
  • Harga Brent berjangka Brent naik 49 sen (0,55%) ke USD89,50 per barel.
  • Harga WTI berjangka menguat 28 sen (0,34%) jadi USD83,85 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menutup pekan lalu dengan mempertahankan kenaikan. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3%, Maret lalu, sejalan dengan perkiraan, yang kemungkinan tidak akan mengubah ekspektasi penundaan pemotongan suku bunga The Fed pada September nanti. Imbal hasil US Treasury tergelincir menambah daya tarik emas. Tapi secara mingguan emas melemah karena beberapa premi risiko geopolitik mereda.
Asosiasi Emas China menyebutkan, konsumsi emas di negara itu pada kuartal pertama naik hampir 6% dari tahun sebelumnya. Harga logam berharga lainnya; perak di pasar spot melorot 0,8% ke USD27,2136 per ounce, platinum bertambah 0,1% menjadi USD914,75, dan paladium anjlok 1,9% ke level USD956,0833.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD2.339.70 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD2.351.60 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru
Tuesday, May 14, 2024 - 18:08 WIB
BDKR Dividen Tunai Rp 5 per Saham
Tuesday, May 14, 2024 - 17:19 WIB
Emas Antam Meluncur Turun Rp 9.000 Per Gram
Tuesday, May 14, 2024 - 17:17 WIB
Indonesia Market Summary (14/05/2024)